EDIT ME

EDIT ME

EDIT ME

Loading

Hasil Pembangunan Rehabilitasi Ruang Kelas 2011

Kemegahan papan nama SMP Raden Fatah Cimanggu...

Ruang Kelas yang baru selesai pengerjaan rehab 100%...

Depan ruang kelas yang masih termasuk dalam progres rehabilitasi...



Hasil rehabilitasi ruang kelas dilihat dari berbagai sudut pandang...

Proses rehabilitasi yang ditutup dengan rehabilitasi ruang Tata Usaha...

Alhamdulillah semua yang bersangkutan dengan adanya Kegiatan Pembangunan Rehabilitasi Kelas Tahun Ajaran 2011-2012 ini berjalan lancar tanpa halangan berarti, semoga semua upaya dan kerjasama yang baik yang telah dilakukan segenap Panitia Rehabilitasi Kelas, Yayasan Raden Fatah, dan juga Komite Sekolah, demi memajukan nama Raden Fatah, mendapat keridhaan Allah SWT, amin...

By : Cha'unk El Fakir

Rehabilitasi Ruang Kelas SMP Raden Fatah Cimanggu 2011-2012




Rencana rehabilitasi 9.747 ruang kelas di 3.020 sekolah jenjang SD dan SMP yang berada di 189 kabupaten/kota dan 28 provinsi akhir tahun ini sesuai ketentuan penggunaan anggaran kas negara, seluruh proses rehabilitasi gedung rusak yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan harus selesai 15 Desember mendatang.




Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Suyanto di Jakarta, Selasa (1/11/2011), mengatakan, pihaknya berharap ada kebijakan khusus yang memungkinkan proses rehabilitasi tetap berlanjut sampai selesai, meskipun melampaui 15 Desember 2011.



SMP Raden Fatah Cimanggu sendiri baru memulai proses rehabilitasi ruang kelas pada pertengahan bulan November ini, tepatnya hari Rabu, 16 November 2011, jika dihitung proses pekerjaan selama 90 hari, maka rehabilitasi ini baru akan selesai sekitar bulan Februari tahun mendatang.


Sampai dengan 31 Oktober 2011, dana untuk rehabilitasi bangunan sekolah rusak yang sudah disalurkan dari pemerintah pusat adalah Rp 447,5 miliar atau 59,93 persen. Dana ini untuk rehabilitasi 4.922 ruang kelas SD dan 1.167 ruang kelas SMP yang rusak. Adapun dari alokasi anggaran seluruhnya sekitar Rp 746,8 miliar untuk rehabilitasi 8.346 ruang kelas SD dan 1.401 SMP yang rusak.



Rencananya, Ali Rahman, S.Pd, selaku Kepala SMP Raden Fatah Cimanggu sekaligus penanggung jawab rehabilitasi ruang kelas, menyatakan akan ada 3 lokal ruang kelas yang akan diproses rehabilitasi, namun semuanya tergantung keadaan dana subsidi dari Pemerintah Pusat. Beliau turut serta dalam memantau langsung jalannya rehabilitasi kelas.



Kita doakan semoga Pembangunan Rehabilitasi Kelas di SMP Raden Fatah Cimanggu bisa berjalan dengan lancar, tanpa ada halangan suatu apa, amin...

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H


Bulan suci Ramadhan yang dinanti-nantikan umat muslim sedunia sebentar lagi akan meninggalkan kita. Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Untuk menyambutnya, banyak yang mungkin perlu kita persiapkan seperti Menu Lebaran untuk hidangan di hari raya idul fitri, atau sms lebaran untuk dikirimkan kepada saudara, teman ataupun kerabat.

Seiring cahaya rahmat bulan Syawal,segenap staf dan karyawan SMP Raden Fatah Cimanggu mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin.

Tibalah saatnya sekarang kita kembali ke fitrah kita. Bila ada mata salah memandang, bila salah menduga ,bila bibir salah mengucap, “MOHON MAAF LAHIR BATIN”



Laboratorium Komputer Hotspot Area

Perkembangan jaringan masa depan tidak akan terlepas dengan internet, Karena internet merupakan jaringan global yang sangat luas, beberapa negara besar ada yang sudah memanfaatkan teknologi tinggi namun belum popular di negara kita, semacam Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) yang merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh, Voice over Internet Protocol (VolP) yang memungkinkan kita melakukan percakapan antara dua atau lebih melalui media internet.

Perkembangan dunia internet inilah yang menjadi alasan SMP Raden Fatah Cimanggu untuk terus melakukan perubahan demi perubahan seiring pesatnya kemajuan teknologi, 14 komputer Dual Cord disiapkan dan didatangkan untuk mengisi ruang laboratorium komputer.


Proses instalasi komputer sebanyak 14 unit ini dilakukan oleh pihak sendiri tanpa melibatkan orang luar, dengan gaya lesehan yang menawan, laboratorium komputer ini terasa lebih nyaman untuk dinikmati, semua komputer dilengkapi jaringan internet speedy, yang kemudian disebar melalui Wi-Fi, jadilah kini SMP Raden Fatah memiliki Hotspot Area, yang memungkinkan pengguna bisa melakukan browsing, surfing, dan download di mana saja selama masih berada di range SMP Raden Fatah.


Semua harus kita sadarai, perkembangan dunia telekumunikasi dan komunikasi data dengan jaringan komputer berjalan sangat cepat sekali, hingga saat ini tersedia komunikasi data dengan kecepatan tinggi dengan broadband internet menggunakan Fiber Optic, memungkinkan sekali di masa yang akan datang setiap komputer akan terintegrasi dengan jaringan global internet dengan menggunakan WiMax karena daya jangkau WiMax sampai 8 km, di mana saja kita akan mendapatkan koneksi internet dengan kecepatan tinggi dan semakin gampang untuk mengakses informasi.

Semoga saja di SMP Raden Fatah juga akan terus mengikuti derasnya arus perkembangan teknologi, sehingga akan membuat nama SMP Raden Fatah semakin berkembang gemilang.


Ziarah Makam Syaikh Abdul Muhyi (Pamijahan)

”Sesungguhnya aku pernah melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka (sekarang) ziarahilah kuburan, sebab ziarah kubur itu akan mengingatkan pada hari akhirat...”

Berangkat dari hadits yang diriwayatkan Imam Abu Daud ini, maka SMP Raden Fatah Cimanggu menutup akhir tahun pelajaran dengan menyelenggarakan Ziarah Kubur ke makam Syaikh Imam Abdul Muhyi di Pamijahan, Tasik Malaya.

Keberangkatan ini, diikuti oleh semua guru-guru simpatisan Yayasan Raden Fatah mulai dari jenjang TK, SDI, SMP dan juga SMA Raden Fatah.

Berikut adalah sebagian hasil dokumentasi tim kameramen kami.








Pengumuman Kelulusan Tahun Ajaran 2010-2011

Sedikit informasi untuk anak-anak kelas IX yang sedang gelisah menanti-nantikan hasil akhir dari proses belajar selama duduk di bangku SMP Raden Fatah Cimanggu, bahwasanya Pengumuman Hasil Ujian Nasional, atau Pengumuman Kelulusan akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 04 Juni 2011 mendatang, insya Allah akan dimulai pukul 08.30 BBWI.
Ali Rahman, S.Pd, selaku bapak Kepala Sekolah, sekali lagi mengingatkan, jangan pernah berhenti memohon dan memanjatkan doa kehadirat Allah SWT demi kelulusan siswa-siswi kelas IX sekalian, semoga kita semua mendapatkan hasil yang kita damba-dambakan, yaitu kelulusan 100% tanpa sisa, amin... amin... amin ya Robbal 'Alamin...

Sedang bagi yang masih memiliki tanggungan administrasi, baik dari Daftar Ulang, Biaya Les, Biaya Ujian Nasional dan lain sebagainya, harap segera diselesaikan dengan menghubungi langsung bagian Administrasi, karena dari situlah nantinya kita akan tahu tentang hasil kelulusan kita.

Tambahan informasi bagi anak-anak kelas VII dan kelas VIII, kartu untuk mengikuti Ujian Kenaikan Kelas (UKK) sudah dapat diambil mulai hari Jum'at, 03 Juni 2011, dikarenakan Ujian telah akan dilaksanakan hari Senin, 06 Juni 2011, dan perlu diingat bahwa jam masuk ujian setiap harinya dimulai dari pukul 07.30 BBWI sampai dengan selesai.

Demikian sekilas informasi untuk anak-anak SMP Raden Fatah dari kelas VII, VIII, dan kelas IX, harap maklum dan dapat menjadikan perhatian sepenuh-penuhnya.
Terima kasih...

Perpisahan SMP Raden Fatah Cimanggu 2010-2011 (Part 2)

Sayonara... Sayonara... Sayonara...
Senandung lagu itu kini telah bergema kembali di sekolah tercinta SMP Raden Fatah Cimanggu, dengan berakhirnya proses kegiatan belajar mengajar kelas IX tahun ajaran 2010-2011, terutama lepas dari perjuangan anak-anak bergulat menghadapi soal-soal Ujian Nasional (UN), dan seiring langkah-langkah masa, kini tibalah saatnya acara pelepasan siswa-siswi kelas IX.

Acara Perpisahan yang diselenggarakan Panitia Perpisahan SMP Raden Fatah Cimanggu Tahun Pelajaran 2010-2011 ini pada hari Sabtu, 21 Mei 2011 kemarin, yang alhamdulillah berjalan dengan lancar, dan tentu saja mengharukan. Diawali sejak pagi oleh pemanasan Band anak-anak SMP Raden Fatah.


Selang beberapa menit kemudian, opening ceremony untuk perpisahan dibuka dengan bacaan bismillahirrohmanirrohiim... Lantas Bapak Musta'in selaku Ustad naik ke atas panggung beserta Ketua Yayasan Raden Fatah, Kepala SMP Raden Fatah, Kepala SMA Raden Fatah, juga Komite SMP Raden fatah, dan sebagian staf pengajar, untuk memimpin dan memandu jalannya acara Istigotsah dan doa bersama untuk kelulusan anak-anak didik kelas IX, rasa tawadlu dan penuh rendah hati segenap peserta istigotsah memohon dan memanjatkan doa-doa kebaikan, semoga siswa-siswi kelas IX SMP Raden Fatah Cimanggu angkatan 2010-2011 bisa mencapai kelulusan 100%, sebagaimana yang kita semua harapkan, Amin...

Acara selanjutnya prakata yang masing-masing dibawakan oleh Kepala SMP Raden Fatah Cimanggu, Ketua Panitia Perpisahan SMP Raden Fatah Cimanggu angkatan 2010-2011, Komite SMP Raden Fatah mewakili para wali murid kelas IX yang akan dilepas SMP Raden Fatah...

Ini hanya secuil sajak kecil tentang sebuah kerinduan...

pernah pertemuan kita diwarnai hal-hal yang indah
tak ada air mata
hanya embun yang menyegarkan asa dan cita-cita
menetes bersama senyum dan canda tawa
namun masihkah ia berharga
saat pada ujungnya kita terberai jua?
masih indahkah sejarah pertemuan kita?

kita diam, tak mampu bicara
entah apa yang ada dalam benak kita

perpisahan seperti menyulap segalanya
ia menghadirkan keperitan dan linangan air mata
namun haruskah kesedihan menghapus indahnya awal sua kita
dan menguapkan embun-embun kebahagiaannya?
masih perlukah kita meneteskan air mata?

kita tetap diam, tak mampu jua bicara
tentang mengapa mesti ada pertemuan
tentang mengapa mesti ada perpisahan

barangkali,
pertemuan memberi kita banyak keindahan
sedang perpisahan hanya memberi kita kenangan
menghiasinya dengan berbagai kesedihan
memaksa kita untuk tetap bertahan
menelusuri arti pentingnya kehidupan

kadang berat kita rasakan
padahal tahu semuanya adalah kepastian
waktulah yang merancangnya
sementara kita, hanya mesti bersiap-siap sepenuh harap
mengemasi kenangan demi kenangan
agar bisa tetap terus menatap indahnya masa depan

semaikan selalu kerinduan
relakan perpisahan
lambaikan tangan untuknya
selipkan doa-doa kebahagiaan
yakinkan bahwa perpisahan adalah cerita keindahan jua

(meskipun kita tahu, Adam tak pernah rela meninggalkan surga...)

Taken from Tentang Sebuah Kerinduan


Acara kemudian dilanjutkan dengan hiburan-hiburan, baik dari kreativitas anak-anak didik, maupun perwakilan dari dewan staf pengajar, lihat saja aksi vokalis Johan Yulianto (meskipun hanya sedikit lirik yang bisa dihapal, namun dibawakan dengan penuh rasa percaya diri), mentas juga drummer terheboh Wahyu Hidayat, bassis kalem Kurniawan, dan gitaris yang sudah tidah asing lagi Master Heru Maulana... Penampilannya mengundang decak kagum para penonton yang hadir di halaman SMP Raden Fatah cimanggu, mereka menyanyikan diantaranya lagu "Bujangan" milik Koes Plus, juga hits single dari Bon Jovi yang bertajuk "Never Say Goodbye", yang membawa pesan kepada kita semua bahwa perpisahan bukanlah untuk saling melupakan, jadi jangan pernah mengatakan selamat tinggal kepada sekolah kita tercinta, SMP Raden Fatah Cimanggu, tanamkan selalu kerinduan di hati kita semua. Siapa menduga ternyata sebagian guru di SMP Raden Fatah lihai memainkan musik juga??


Intinya, perpisahan ini ternyata tak sedikit mengurai air mata, terutama saat sampai pada acara diserahterimakannnya kembali siswa-siswi kelas IX yang diserahkan oleh Kepala SMP Raden Fatah Cimanggu kepada perwakilan wali murid dari siswa-siswi kelas IX, Bapak Yusuf Abdul Kholik, selaku Komite SMP Raden Fatah Cimanggu.



Hiburan juga diisi oleh siswa-siswi kelas VII mewakili Teater SMP Raden Fatah, yang membawakan sandiwara bertemakan bojo loro, mengisahkan tentang keluarga Pak Kliwon, anak-anak bermain akting di atas panggung dengan cukup dibilang sukses dan menggelikan, yang ditutup dengan riuh tepuk tangan aplaus dari para penonton..


Acara pamungkas dari sekian rentetan acara demi acara dari perpisahan siswa-siswi kelas IX adalah mushofahah, bersalam-salaman antara siswa-siswi kelas IX dengan Kepala SMP Raden Fatah, Kepala SMA, Komite, serta seluruh staf pengajar di SMP Raden Fatah Cimanggu, sangat-sangat mengharukan, ada air mata tanda kasih sayang, bukan tanda perpisahan...

Semoga seluruh rangkaian acara perpisahan dari awal sampai akhir mendapat ridha dari Alloh SWT, dan anak-anak kelas IX dapat meraih kelulusan 100%, amin...amin...amin..ya Robbal 'alamin...

Good luck everybody!! Semoga selalu bahagia dan sejahtera dengan apapun keadaan kita, kita yang paling tahu apa yangg terbaik buat diri kita dan masa sepan kita, jadi melangkahlah menuju cita-cita...

Oleh: Cha'unk El Fakir

Perpisahan SMP Raden Fatah Cimanggu 2010-2011 (Part 1)


Pertemuan dan perpisahan, dua hal yang saling berdampingan, seperti halnya semua yang ada di dunia ini yang mengikuti hukum dasar fisika, keseimbangan, ada gelap ada terang, ada air ada api, ada keras ada pula lembut, ada proton ada netron, ada quark ada pula anti quark, dan fakta terbaru yang ditemukan oleh manusia, ada materi dan ada pula anti materi.

Dimulai dari sebuah pertemuan dari dua elemen manusia atau lebih, di SMP Raden Fatah Cimanggu, antara guru dan murid, dilanjutkan dengan adanya interaksi antara mereka, yang dapat memunculkan saling keterkaitan, saling membutuhkan untuk dapat saling berbagi, sampai adanya proses pentransferan ilmu, atau pun sebaliknya justru terjadi saling tolak-menolak yang memunculkan pertikaian dan ketidak sesuaian, kenakalan remaja dan sebagainya, semuanya terjadi tanpa pernah bertentangan dengan hukum dasar di alam semesta ini. Dan pada akhirnya nanti semuanya sampai pada titik perpisahan, tidak hanya kita di SMP Raden Fatah tercinta ini, alam semesta pun setiap saat akan saling menjauh sampai nanti terjadi hari kiamat, yang akan memisahkan semua materi di alam dunia ini.

Akan tetapi, terkadang perpisahan itu terasa menyakitkan, sesadar apapun kita bahwa semua itu pasti akan terjadi cepat ataupun lambat. Kalau tidak sekarang pun, suatu saat salah satu dari kita pasti akan meninggal, dan meninggalkan semua keluarga dan orang-orang disekitarnya dalam kehilangan. Walaupun menurut konfucius, rasa sedih pada orang yang ditinggalkan, baik itu ditinggal mati ataupun ditinggal dalam perpisahaan di dunia ini hanyalah sebuah perasaan semu, karena itu semua hanya perwujudan dari emosi dan sikap egois kita semata, dan semua itu tidak ada salahnya.

Dalam pergaulan antar manusia di dunia ini, ada beberapa hal yang lucu berkaitan dengan pertemuan dan perpisahan. Salah satunya adalah terkadang kita baru menyadari betapa pentingnya seseorang itu ketika kita telah berpisah dengan orang tersebut. Perpisahan menyadarkan kita tentang arti dari sebuah keluarga, ikatan batin antara murid dan guru, juga persahabatan, bahkan mungkin cinta antara dua manusia.

Sulit untuk menggambarkan hal ini, akan tetapi ada satu hal yang pasti, bahwa kita harus menjaga dan mensyukuri setiap kebersamaan diantara kita. Dan biarpun mungkin nanti kita terpisah dengan keluarga ataupun teman bahkan mungkin dengan kekasih tercinta, janganlah semua kebersamaan itu hilang begitu saja seperti angin sepoi-sepoi di sore hari yang akan menghilang bila senja datang menghampiri.
Dalam islam sendiri disebutkan bahwa ukhuwah haruslah selalu dijaga, terutama ukhuwah islamiyah. Jadi pesan untuk anak-anak kelas IX yang telah akan meninggalkan SMP Raden Fatah tercinta ini, never say goodbye!!

Tunggu berita dan foto-foto menarik tentang Perpisahan SMP Raden Fatah 2010-2011, oke!

Oleh: Cha'unk El Fakir

Istigotsah Kelas IX SMP Raden Fatah 2010-2011

Alhamdulillah, Istigotsah anak-anak kelas IX SMP Raden Fatah Cimanggu menjelang Ujian Nasional (UN) yang dilaksanakan pada hari Jum'at, 23 April 2011 berjalan khidmat, khusyuk, dan tenang. Istigotsah yang dipimpin Kyai Ahmad Hanafi ini bertujuan untuk memohon doa restu dari orang tua, dan guru-guru, terutama mengirim doa untuk para pendahulu-pendahulu Raden Fatah.
Istigotsah ini juga dihadiri oleh sejumlah guru-guru senior SMP Raden Fatah, Kepala Sekolah juga turut menghadiri dan mengikuti dengan khidmat. sesaat sebelum Istigotsah dimulai, Kepala Sekolah berpesan kepada anak-anak didik untuk tetap meningkatkan kualitas belajar dengan rajin belajar, karena usaha tanpa berdoa itu sama halnya menyombongkan diri, dan doa tanpa usaha sama halnya dengan sebuah kekonyolan.
Inilah suasana istigotsah anak-anak didik kelas IX SMP Raden Fatah Cimanggu menjelang persiapan menghadapi Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2010-2011.


Semoga dengan dilaksanakannya Istigotsah ini, Alloh SWT senantiasa memberikan kemudahan, dengan sifat Maha Rahman Maha Rahim-Nya, Alloh mencurahkan kasih sayang-Nya kepada kita semua, juga anak-anak didik kelas IX dapat melaksanakan UN dengan serius, dan dapat meraih hasil yang memuaskan sesuai dengan harapan kita semua, amin ya Alloh ya Robbal 'alamin....

Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak berani karena takut dianggap anak durhaka. Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya).

Akhirnya membaca menjadi kegemarannya, tiada hari tanpa membaca. Semua buku, termasuk surat kabar dibacanya. Kalau ada kesulitan dalam memahami buku-buku dan surat kabar yang dibacanya, ia selalu menanyakan kepada Bapaknya. Melalui buku inilah, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah Indonesia). Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya didapur tetapi juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ditengah kesibukannya ia tidak berhenti membaca dan juga menulis surat dengan teman-temannya yang berada di negeri Belanda. Tak berapa lama ia menulis surat pada Mr.J.H Abendanon. Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda.

Beasiswa yang didapatkannya tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan oleh orangtuanya dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Setelah menikah ia ikut suaminya ke daerah Rembang. Suaminya mengerti dan ikut mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah wanita. Berkat kegigihannya Kartini berhasil mendirikan Sekolah Wanita di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Ketenarannya tidak membuat Kartini menjadi sombong, ia tetap santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya.

Pada tanggal 17 september 1904, Kartini meninggal dunia dalam usianya yang ke-25, setelah ia melahirkan putra pertamanya. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon memngumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Saat ini mudah-mudahan di Indonesia akan terlahir kembali Kartini-kartini lain yang mau berjuang demi kepentingan orang banyak. Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan menentukan jodoh/suami sendiri, dan lain sebagainya.

Kartini yang merasa tidak bebas menentukan pilihan bahkan merasa tidak mempunyai pilihan sama sekali karena dilahirkan sebagai seorang wanita, juga selalu diperlakukan beda dengan saudara maupun teman-temannya yang pria, serta perasaan iri dengan kebebasan wanita-wanita Belanda, akhirnya menumbuhkan keinginan dan tekad di hatinya untuk mengubah kebiasan kurang baik itu.

Belakangan ini, penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar agak diperdebatkan. Dengan berbagai argumentasi, masing-masing pihak memberikan pendapat masing-masing. Masyarakat yang tidak begitu menyetujui, ada yang hanya tidak merayakan Hari Kartini namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember.

Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya. Namun yang lebih ekstrim mengatakan, masih ada pahlawan wanita lain yang lebih hebat daripada RA Kartini. Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Dan berbagai alasan lainnya.

Sedangkan mereka yang pro malah mengatakan Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja melainkan adalah tokoh nasional artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah dalam skop nasional.

Sekalipun Sumpah Pemuda belum dicetuskan waktu itu, tapi pikiran-pikirannya tidak terbatas pada daerah kelahiranya atau tanah Jawa saja. Kartini sudah mencapai kedewasaan berpikir nasional sehingga nasionalismenya sudah seperti yang dicetuskan oleh Sumpah Pemuda 1928.

Terlepas dari pro kontra tersebut, dalam sejarah bangsa ini kita banyak mengenal nama-nama pahlawan wanita kita seperti Cut Nya’ Dhien, Cut Mutiah, Nyi. Ageng Serang, Dewi Sartika, Nyi Ahmad Dahlan, Ny. Walandouw Maramis, Christina Martha Tiahohu, dan lainnya.

Mereka berjuang di daerah, pada waktu, dan dengan cara yang berbeda. Ada yang berjuang di Aceh, Jawa, Maluku, Menado dan lainnya. Ada yang berjuang pada zaman penjajahan Belanda, pada zaman penjajahan Jepang, atau setelah kemerdekaan. Ada yang berjuang dengan mengangkat senjata, ada yang melalui pendidikan, ada yang melalui organisasi maupun cara lainnya. Mereka semua adalah pejuang-pejuang bangsa, pahlawan-pahlawan bangsa yang patut kita hormati dan teladani.

Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi.

Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut. Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.

SMP Raden Fatah

Foto Saya
SMP Raden Fatah
Lihat profil lengkapku

Leader Profile

Leader Profile
Cilacap, 10 November 1979

Time is Study

Kita hanyalah sebuah tinta hitam yang kehampaan, lahir tanpa secuil pun pengetahuan, namun punya segudang mimpi dan harapan, karena itu lukislah keindahan untuk sekedar menghias warna-warni kehidupan...